Saturday 9 August 2008

Naska Derama ( Pilar - pilar kasih )

C : “ Terimakasih, hari ini aku sangat bahagia.”

(Rama hanya terdiam) “Alangkah enaknya masih bisa hidup. Kapan kita bisa bertemu lagi?”

R : “ (tersenyum hambar) Tidak tahu, mungkin aku tidak ada waktu , juga tidak punya tenaga lagi untuk bermain denganmu.”

( C hanya terdiam memangut wajah)

C : “ Oh ya! Ini …terima kasih ya! Bantu aku memakainya.” ( menyerahkan kalung pada Rama.)

R : ( menerima kalung dan memakaikannya ke leher C)

C : “Pelan – pelan ! Semakin buru-buru semakin lama terkancing. Kau buru-buru karena dia sedang menunggumu.”

(Rama masih sibuk mengancingkan kalung di leher C)

C : “Tapi aku merasa kalian tidak akan membuahkan hasil. Karena dia tidak benar-benar menyukaimu. Aku hanya memelototinya sebentar dia sudah menyerahkanmu padaku. Kalau aku , sampai matipun tak akan ku lepaskan. Terserah apa yang dipikirkan orang lain. Aku tak akan menyerahkanmu pada gadis lain. Bagaimana oranglain memakiku, bilang aku menyebalkan. Aku akan mempertahankanmu di sisiku.”

R : “ Sudah terpasang”

C : (memalingkan badan kembali menatap Rama) “Rama, kau milikku. Terimakasih Selamat malam!” ( masuk ke dalam rumah)

R : (Terdiam sesaat kemudian pergi)


@@@@

A : “Bagaimana, apa kau sudah Tanya Rama, tentang hubungannya dengan Diana?”

AN : “Dia bilang begitu!”

A : “Apa maksudmu dia bilang begitu, kau harus Tanya dengan jelas! Jangan Sampai membiarkan mereka punya kesempatan , itu tugasmu sebagai pacarnya , mengerti!”

(A n hanya terdiam )

A : “Kalau kau benar-benar menyukai Rama, kau harus mempertahankannya. Tahu tidak?”

(An hanya terdiam seperti memikirkan sesuatu.)

AN : “Apa harus begitu?”

A : “Apa yang kau katakana?”

An : “Kalau aku pikir, kalaupun Rama benar ingin pergi, walaupun menangis dan berusaha mempertahankannya, baginya sama sekali tak bearti. Lalu kenapa harus Khawatir?”

A : (Hanya menghela nafas, dan memalingkan wajah kearah lain)

(Mendadak A terkejut mendapati sosok C sedang berbincang dengan Raka.)

An : Addin, mau ke mana? ( bertanya2x saat addin pergi tiba-tiba.)

Raka : Kau bukan mahasiswi kampus ini? Apa kau teman Rama, yang kemarin datang ke perayaan kampus?

C : Benar (menyuguhkan senyuman yang manis)

Raka : Kau dari universitas mana?

C : “ Aku dari Selatan”

Raka : Benarkah? Bukankah itu universitas yang jauh dari sini

(Dari arah berlawanan Addin terlihat marah. Dan Andini mengejarnya.)

An : Addin, addin…jangan pergi!

A : ( Dengan wajah beringas dan mau marah ) Apa maksudmu berbuat begitu? (Tanya Addin marah)

C :( Hanya tersenyum kecut)

A : Siapa yang menyuruhmu ke sini.

C : Aku hanya mencari Rama. Tidak boleh?

Raka : Iya Din, tenanglah , dia hanya tamu yang ingin berkunjung ke kampus temannya.

A : Diam kau!

( Raka Terdiam seribu bahasa )

A : Ku peringatkan , tak peduli bagaimana hubunganmu dengan Rama dahulu, tapi pacar Rama saat ini adalah Andini.

C : ( mendengarkan dengan cuek )

A : Jangan berfikir bisa memisahkan mereka. Karena itu sangat memalukan

An : Memeganggi A yang mau memukul C. “ Hentikan Din”

C : Aku hanya ingin menjenguk teman SMA , kenapa begitu tegang?

A : Kau…

An : Addin…!(Ujar Andini menenangkan Adin)

C :Aku melihatmu begitu khawatir, jangan-jangan hubungan Rama dengan dia lagi tidak baik.Kalian menganggap Kedatanganku sebagai ancaman, ap ini bearti ada harpan Rama meilihku.

A : Keparat! Tutup mulutmu! ( memharahkan tamparan kea rah C, namun di tahan oleh Raka )

An : Din, sudah jangan begitu. Tenanglah.

R : Apa kau sudah gila.

A : (meronta) “ Janganmenarikku…biar aku menampar wanita sialan ini!”

C : ( Hanya tersenyum menang.Namun, tiba-tiba terlonjak kaget melihat gelang yang di pakai Andini.)

C : Kenapa kau bisa punya ini?( meraih tangan Andini). Ini milik Rama, ini gelang pelindungnya. Ini bukan milikmu….

( Berusaha melepaskan gelang dari tangan Andini)

An : Jangan tidak boleh…!( berusaha mempertahankan diri)

C : “ Berikan padaku…kau tidak pantas memilikinya.

(Raka Langsung berlari mencari Rama)

A : Heh lepaskan Andini, kau menyakitinya.

C : Tetap berusaha melepaskan gelang dan mendorong Addin dan Arya.

Arya dan Addin terjatuh.

An : Janggan merebut Gelangku!( Bentak Andini, dan tidak sengaja mendorong C sampai jatuh)

C : (Terdorong jatuh ke lantai )“ Aduh”

An : Terkejut dengan apa yang di perbuat “ Maaf”

Bertepatan saat itu Rama datang bersama Raka

R: Cin, apa kau terluka ( Berlari khawatire kearah C)

C: ( Merengek manja) Sakit sekali. Mereka mengganguku! Aku hanya ingin menjengukmu….( merengek)

R: Membantu berdiri “ Ayo”

An: Maaf, Aku tidak sengaja .( tulus)

C: Jelas-jelas kau sengaja. Kau jelas ingin menyakitiku. Kau memang tidak menyukaiku…Kau pura-pura lembut di depan Rama. Aku membencimu. Aku membenci orang sepertimu!( Berteriak histeris)

Plak( Rama menampar C)

R: Sudah cukup belum

Raka bawa addin ke ruang kesehatan

R: Baik

A dan An ikut keget

R: Minta maaf pada Andini

C terdiam lesu

C: Maaf ( Air matanya mulai menetes)

An merasa tidak enak kepada C

R: Pergilah, jangan pernah datang ke sini lagi. Aku tidak mau melihatmu lagi. Masa lalu sudah berlalu. Demi kebaikan kita, lupakanlah. Anggap ini pertemuan terakhir kita.

C mulai meneteskan air mata

R: Ayo ( menggandeng tangan Andini menjauh)

An: Rama ( Menghentikan langkah kaki Rama)

R: Jangan hiraukan dia

C terdiam beberapa saat. Matanya menerawang..

Tiga langkah rama dan andini berjalan , rama terhenti, dan berbalik kea rah C.

R: Cepat Pulang

C masih menangis, dan membalikkan badan, melangkah dengan goyah.

$$$$

A: Aku rasa wanita itu pasti gila.

Raka: Mungkin, dia wanita yang berbahaya mana mungkin Rama suka padanya.

A : Aku rasa otak Rama sudah tidak waras, kenapa sampai pacaran dengan wanita seperti dia.

Raka hanya menghela nafas

An: Tapi dia sangat manis, aku iri padanya.

A DAN Raka: Andini???

An: Menempatkan diri di dekat A” Walaupun sifatnya di kategorikan kelainan, tapi ini juga merupakan keberanian bukan?”

A: Dia itu idiot. Masih salut padanya.

An: Aku tahu mungkin Rama bisa direbut olehnya. Tapi, bagi Cindy, justru sebaliknya, aku yang merebut Rama dari dia.

A: Jadi maksudmu yang menjadi pihak ketiga antara mereka adalah kau! Apa kau sinting?”

An: Aku bukan sinting. C mencintai Rama , itu bukan salahnya, Rama wakytu itu menyukainya dengan sepenuh hatri, begitu pula Cindy.

Raka: Apa yang kau bicarakan? Rama orang yang setia, walaupun terkadang mata keranjang. Aku tahu betul saat ini yang ada di hatinya adalah kau, tak ada wanita lain. Jadi kau jangan pesimis

An: Aku bukan pesimis, aku hanya…

R: Apa yang sedang kalian bicarakan? ( Rama tiba-tiba muncul)

An: Kau…apa sudah kau selesaikan masalahmu dengan kekasih lamamu itu.

Rama: Hanya diam. “ Apa kalian bisa tinggalkan kami berdua”

A: Heh…”

Raka: Baiklah.

Suasana mulai hening

R: Menghampiri Andini, dan duduk di hadapannya. “ Maafkan aku….Aku mohon jangan membenciku ya? Walau aku tidak perhatian, ceroboh, dan tidak bisa menolak wanita, tapi aku harap bisa di sisimu ya.

An: Tersenyum dan mengangguk.

R: Ikut tersenyum. “ Bodoh”


No comments: