Saturday 9 August 2008

Anonim

Plak…

Sebuah tamparan mendarat mulus di pipiku. Aku sempat tersentak kaget,namun kembali menguasai diri.Kini aku memandang kearah pemilik tangan yang telah lancang menamparku tanpa permisi. Aku menatap matanya yang sudah berkaca-kaca. Emosinya beraduk dalam wajahnya yang kini sudah berwarna ungu.

“ Aku benar-benar muak dengan wajahmu!”, ujarnya kemudian berlalu. Hey Non, harusnya aku yang berkata begitu. Koreksiku dalam hati. Aku menoleh ke Irfan, sahabatku yang agak bajingan, karena diam dan menertawakan aku di perlakukan cewek seperti ini.

“Sial lo!”,gerutuku kesal. Tawanya yang sedari tadi di tahan kini meledak hebat.Membuat wajahnya yang putih memerah.

“ Hey…apa yang lo ketawain?”,protesku pdanya. Kini dia berusaha menahan dirinya agar kelihatan cool.” Sorry, gue gak nyangka aja. Ada ya cewek yang berani kayak dia. Baru kali ini gue liat wajah melongo lo. Geli banget rasanya!?!?!?”, ujarnya kemudian kembali terpingkal-pingkal. Dalam hati aku mengutuknya.

“ Sakit banget ! Ada apa sih sama cewek tadi. Dateng –dateng nampar. Gila!”

Dengan tawa yang sudah mereda, Irfan membisikkan sesuatu ke telingaku” Lo hamili dia kali!? Wakakakawkakakak…!!!”, tawanya kembali pecah, tepat di telingaku.

“E h sial lo. Lo kira gue cowok apaan?!?! Walau playboy gini, gue gak mungkin hamilin anak orang.” Belaku semakin sewot. Nih anak bercandanya keterlaluan. Pikiranku melayangke kejadian yang baru ku alami 5 menit lalu. Gila banget tuh cewek. Gak ada angina gak ada hujan, masak maen nampar aja. Gak jelas.



1 comment:

BrowW_NieZz said...

NyaGh??! KunjUngi BloG kuh??
YaCh..
KasiH saran & KritiK duMs?