Saturday 9 August 2008

Just A moMeNt

Untitle


Tanpa sedu sedan

Tanpa hingar bingar

Tanpa kesepian

Tak kan ada yang namanya kebahagiaan

Tak kan ada pula yang namanya kasih sayang dan sebuah kedamaian

Sama seperti tanpa mimpi dan angan tak ka nada kenyataan maupun kehidupan….

Saat gelap datang hanya terang yangakan muncul kelak…

Setelah hujan melanda pelangi akan bersinar terang

Setelah awan mendung menyelimuti niscaya mentari akan menyinar kembali

Semua bergandengan

Tak kuat pula cinta tanpa cemburu

Sebagaimana rasa setia dan sebuah kebencian….

Semua di ciptakan berpasangan

Tak ada yang sendiri

Begitu pula dengan diriku yang aku yakin di takdirkan untuk dirimu…..


Selembar kertas puisi yang tak sengaja di temukan oleh Dita . Sekelebatan terlihat wajahnya merona merah. Namun rona itu segera sirna saat ada seseorang yang datang memukulnya dari belakang.

“ Auch..” , jeritnya.” Sial lo….” Lanjutnya, kemudian membalas dengan tinju lemah kearah lengan orang yang memukulnya.

“ Lagi ngapain sih Dit, senyam – senyum kayak orang gak waras aja…!” Ejek Sam.

“ Kamu itu gak bisa ya Sam, liat aku senang barang sedetik.Selalu saja kamu itu menghancurkan semua kebahagiaan ku.”, keluh Dita sambil menyuguhkan ekspresi sebal.

Sam mengelus kepala Dita dengan sayang,

“ Kalau gak ada aku kamu pasti kesepian…” Ujarnya lembut, Dita membalas tatapan Sam dengan mantap dan yakin.

” Jangan GR ya Sam, harusnya Aku yang bilang kayak gitu, kan yang habis ini mati aku.” ujar Dita, walau dengan seulas senyum di pipinya namun Sam dapat membaca kegetiran dalam hati Dita.

” Kamu kudu janji ya Sam, kalau ntar aku sudah gak ada kamu harus hidup bahagia….Harus!” ujar Dita, air mata mulai mengucur dari mata indahnya. Sam hanya bisa menatap gadis mungil yang ada di hadapannya itu dengan haru bercampur kasih.

“ Dit, lo jangan ngomong gitu dong. Gue gak sanggup ngebayangin dimana perasaan gue saat hari itu tiba. Gue…gue pasti…” gantung Sam.

” Sutttt lo gak boleh kayak gitu. Ikhlasin gue, dan mulai saat ini lo harus bisa menata perasaan lo….semua orang kelak harus berpisah Sam, gak terkecuali kita. Kita hanya makhluk ALLAH yang lemah dan hanya bisa berusaha dan tawakal. Kalau toh semuanya sudah di lakukan tetapi nyatanya sang pencipta pingin kita kembali kepadanya, ya itu gak bisa di elakkan. Kan kita Cuma manusia bisa, yang lemah dan gak berdaya tanpanya.” Kata Dia,

“ Dit , kamu harus janji juga sama Aku.” kata Sam, wajahnya terlihat serius.

“ Apa?” balas Dita. Tatapan Sam mebuat Dita merasakan rona-rona yang sulit di artikan yang perlahan menjalar ke seluruh tubuh.

“Kamu habis ini mandi ya…bau lo kecut neh gak tahan gue.” Kata Sam, tawanya meledak. Dita seketika berubah ekspresi marah.

“ Sam jahat…” ujarnya sembari memukul sayang sahabatnya itu.


Sam Aku , Dita Mahardika , menyatakan kalauau hatiku ini sudah terpaut erat kepadamu. Tak kan pernah aku lupa setiap kedip kenangan yang aku ukir bersamamu. Dalam hatiku sudah teruki namamu Sam. Aku tak peduli bagaimana perasaanmu kepadaku. Aku tak mengharap balasmu…karena ku tahu keberadaanku di dunia ini tak lama lagi. Aku yakin ini semua karena ALLAH sangat menyayangiku, memberikan Mama,Papa, kamu , Om, dan Tante untuk menemani perjalanan singkat hidupku. Aku juga sangat bersyukur kalau di umurku yang singkat ini aku bisa merasakan apa yang namanya CINTA…..dan aku lebih bersyukur lagi karena rasa itu tertambat untukmu…sahabatku yang selalu ada untukku setelah Tuhan dan Keluargaku.


“ Dita…dita…Dita….”. Teriak Saskia mencari anak semata wayangnya. Kesehatan putrinya tergolong lemah, dia menjadi was-was kalau Dita tidak terjangkau dalam jarak pandangnya.

“ Ada apa Ma, kok teriak-teriak?”, kata Bagas melihat istrinya panic setengah mati.

“ Dita Pa, gak ada!” Katanya semakin panic saja. Peluhnya menetes ke pelipis, wanita itu terlihat begitu kelelahan.

“ Tenang Ma, tenang, di cari dulu.”

“ Tenang bagaimana. Papa ini tidak bisa mengerti perasaan Mama. Aku ini Ibunya Pa,jadi Mama punya firasat lebih ketimbang Papa. Dita sudah Mama cari sama Mbok Tum dan Pak Dharwis ke semua penjuru rumah tetapi Dita gak ada Pa. Gak ada..! Gimana Mama bisa tenang…Dita itu kan lagi sakit Pa…gimana kalau terjadi sesuatu sama dia.Huhhuhuhu….” Tangis Saskia mulai meledak. Air matanya mengucur deras.

“ Maaf Ma, Papa gak bermaksud tidak peduli, bagaimana pun Dita kan anakku juga. “

“ Maaf kan Mama , Pa….hhuhuhuhuhu…”

“ Iya … sudah tanya sama Sam ,Ma?”

“ Iya Pa, bagaimana aku bisa sebodoh ini . “

“ Assalamualaikum” Suara Dita dari arah pintu depan mengejutkan Saskia, hatinya tiba-tiba saja terasa longgar melihat ankanya sedang tersenyum ke arahnya.

“ Maaf Om, tadi Dita minta di ajak jalan ke taman jadi saya ajak dia keluar. Dan tadi tidak ada orang di rumah jadi saya tinggalkan memo di kulkas.” Jelas Sam.

“ Makasih Sam.”

Senyum Saskia merekah, dia memeluk Dita dengan sayang” Lain kali nunggu orang rumah ada ya Sam, baru keluar. Biar tante gak kepikiran.” Ujar Saskia seraya mengusap sisa-sisa air mata di pipinya.

“ Iya Tante, maaf tadi Sam gak pamit dulu. Habisnya Ditanya minta kayak orang ngidam , takutnya kalau gak di turutin saya di gorok lagi…” canda Sam, mencairkan suasana.

“ Eh, apa kamu bilang. Resek ya…” , kata Dita, tanganya mengepal kearah Sam, mengisyaratkan kalau dia akan menghajar Sam. Sam hanya pura-pura berwajah takut. Saskia dan Bagas ikut hanyut dalam candaan kedua insan muda itu.

“ Ma, maafkan Dita ya….buat Mama nangis terus, kalau masih di beri umur Dita janji gak akan membuat Mama nangis kayak gini lagi. “ ujar Ditta, wajah mungilnya terlihat lelah.

“ Iya ….” Jawab Saskia dengan suara getir.

Dita tersenym kearah Sam, yang dari tadi memperhatikannya, Sam membalas dengan senyum pula.

Malam terasa dingin, jalanan rumah Dita malam ini tak seperti biasanya, petang dan gelap. Kalau di ibaratkan dalam film misteri atau semacamnya suasana ini mendukung banget. Dita sedang asyik membaca buku Chicken Soup keluaran terbaru. Tiba-tiba saja Hp-nya bergetar . Sebuah SMS ternyata.


Mlm Ditta jelek….

Gy ngap neh ?

Dah bobo ta ?

Ato Gy ngelamunin aku?

Wah gak kaget deh aku kan mang ganteng…

He3X

Sender :

SamU3L_ MySun


“ Dasar Narsis…” Gerutu Dita, senyum simpul melukis wajah imutnya. Dita langsung memilih option replay.


Ye….

Kurang kerjaan apa …

Ngelamunin Seorang Samuel Pratama

G penting

Emang lo…..

Co kurang kerjaan …

Mlm2x SMS g penting..

Tapi aku suka kok…

Heheheheh….

Gy baca neh

Coba tebak aku baca apa?

Lo pasti nyesel deh kalo g cepetan ke rumah gue

^_^

Sent to : Sam3l_ My Sun

Tak lama kemudian ada pesan delivered to: Samu3l_ MySun

Selang 2 menit kemudian Sam membalas


Heh…

Apaan ceh…

Jgn bikin Sam Penasaran dong ….

Buku apa ya??

Nyerah deh

Kasih tau dunk Dit…..

Tapi gue karang gy di PTC gak bisa ke rumah u

Ada acara bareng temen

CrY ya….

Ayo Ngaku kesepian Ya????

He3x

Membaca balasan dari Sam, Dita jadi agak gondok. Akhir-akhir ini Dita merasa di no 2 kan. Dia jadi sebal.

“ Huh…” keluh Dita. Dalam hatinya sedang ada perang pendapat antara dua belah pihak.


Wek…

Sam Jelek

Pokoknya kalau kamu gak datang ke rom Q

Kamu bukan temenku lagi

Wek

:<

Balas Dita jengkel. Setelah ada berita terkirim Dita jadi menyesal mengirimkan SMS kayak gitu ke Sam.Memang apa hak dia melarang Sam. Toh selama ini Sam selalu ada untuknya sudah cukup, tapi kali ini Sam tidak mau menuruti dia. Pasti dia sedang berduaan dengan wanita lain. Loh…loh….Kok jadi bego gini sih. Perasaan Dita tidak karuan. Dita sadar akan suatu hal kalau Sam punya kehidupan sendiri yang bebas dan Dita tak berhak mencampuri dan mengaturnya.


Sam maaf ya ….

Dita tadi emosi…..

Maf Ya Sam….

Iya Dita kesepian…

Dita kangen ma Sam

Dita pingin di godain Sam

Pingin di certain Sam tentang dunia luar

Gimana itu PTC

Tempat Sam duduk sekarang

Dll

Dita Iri Ama Sam…

Karena Sam bisa enak ke mana aja

Bebas dan lepas

Dita pengen….

Banget

Jadi tadi pas Sam bilang G bisa ke rumah Dita

Dita jadi emosi

Maf ya Sam


Delivered to: Samu3l_MySun

Dita kembali merenung. Kenapa dia jadi tidak rela kalau memikirkan Sam menggandeng tangan gadis lain. Selama ini Sam selalu ada untuk Dita, pada akhirnya Dita tidak sadar kalau Sam suatu saat nanti juga akan merasakan jatuh cinta. Dan saat waktu itu tiba pasti Dita akan sangat kesepian . Dita merasa telah mengekang kebebasan Sam untuk berkawan dan mencintai. Sejak SMP Sam memang tergolong lelaki popular, tetapi karena sering bersama Dita semua cewek yang mengaguminya mengira kalau Sam sudah punya kekasih. Dan selama semua ini masih berlanjut Sam akan terus terkukung dalam selubung Dita.Dan dita tidak menginginkan semua itu. Memang Dita mencintai Sam, tapi belum tentu Sam juga begitu adanya. Dita bertekad untuk mandiri mulai detik itu. Agar Sam dan semua orang yang menyayanginya tidak lagi terbebani akan dia.

“ Huh…” Dita menghela nafas. Tubuh dan fikiranya sudah sangat capek. Di lihatnya layar Hp-nya, tidak ada tanda-tanda orang SMS. Sudah 20 menit tetapi belum ada balasan dari Sam, tak biasa dia lama membalas SMS dari Dita.

“ Hai nona Manis….?” Sapa Sam dari arah belakang.

“ Sam…” Pekik Dita seraya menghambur kearah Sam.” Aku kira kamu marah….”

“ Hahhahahah…mana mungkin aku marah sama bayi kayak kamu. Gak tega tahu. “

“ Kamu keterlaluan…masak datang ke sini gak bilang-bilang…huhuhuhuhuhu”Air mata mulai melinangi mata Dita, bukan air mata kesedihan tetapi air mata bahagia. Ternyata selama ini yang di pikirkan Dita salah besar. Sam tetap saja menomor satukan dia di hatinya. Tanpa ada embel-embel yang lainnya. Ya Tuhan sungguh kau menyayangi diriku.

“ Cup…cup…cup, kenapa sech kamu gak mau bilang kalau kamu kesepian dan kangen ma aku lebih awal. Aku gak perlu menolak tawaranmu kan.” Ujar Sam sambil mengelus kepala Dita. Semakin erat saja Dita memeluk Sam.

“ Sam…aku iri sama kamu. Kamu bisa keluar bareng temen-temen kamu, bisa menikmati dunia yang di ciptakan Tuhan, bisa melakukan segala yang ingin ku lakukan tetapi aku tak bisa….”

“ Hem…” Sam hanya mendehem ringan.

“ Kamu bisa menikmati apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Sedangkan aku selama ini hanya buku , kamu, mama, dan papa …yang bisa aku ajak bicara….aku iri padamu yang bisa bebas bergerak, sedangkan aku terkurung di sini dalam sepi” ,air mata Dita mengalir semakin deras.

“Dit, maaf kalau selama ini keberadaanku membuatmu menderita…”

Dita menggeleng tegas “Aku yang harusnya minta maaf. Selama ini aku selalu saja bersikap egois.Aku tidak pernah memikirkan perasaanmu.Aku bukan seorang kawan yang baik”

“ Trus….”, ujar sam lirih, dia terus menatap sabar mata Dita.Berusaha mencari semua maksud tersembunyi di balik mata jernihnya.

“Aku….aku ingin…”, Dita menggantung ucapannya. Matanya bimbang, sesekali dia menghindari tatapan Sam yang penuh dengan Tanya, dengan mengalihkan pandangannya ke arah kolam ikan.” HuH…”, Dita menghela nafas panjang”Sebenarnya Aku mau…”

Bersamaan dengan Dita HP sam bergetar riang mendendangkan sebuah lagu dari Juliet.

“Sebentar…” , Sam kemudian mengambil jarak beberapa meter dari Dita untuk menjawab telepon.

Dita terus berpikir dalam lamunnya. Selama ini dia sangat mencintai Sam dan ingin sekali bersanding dengan Sam selama detik-detik waktu yang mungkin bagi Dita tak lama lagi.

Lima menit berikutnya Sam menutup telepon.

“Siapa?”,Tanya Dita yang sebenarn ya masih bimbang untuk mengungkapkan isi hatinya.

“ Teman….”, jawab Sam singkat” Oh , ya tadi sampai mana? Oh ya…kamu mau apa sih Dit?’’ lanjut Sam

“ Tidak jadi….kamu ada perlu dengan teman mu?Kok kayaknya tadi serius banget?”

“Tidak…cuman masalah kecil. Kamu gak perlu cemas.” Kata Sam sembari melingkarkan tangannya ke bahu Dita sentak jantung Dita berdebar kencang.Bukan karena penyakit ataupun film horor tetapi karena tangan gagah itu.

“Eh dah malem kamu pulang aja ya ntar tante nyariin lagi.”

“Ngusir neh ceritanya. Tadi katanya mau ngomong, kok gak jadi. Ntar nyesel lagi!”

“ Gak ah, siapa juga yang nyesel kamu tinggal.”

“ Bener ta? Yakin?”

“ Ih…apaan sih Sam…”

“ Wah Dita dah kayak kepiting rebus nih, wajahnya merah bangget.”




No comments: